Lembaga riset Indoriset Strategis merilis hasil survei terbaru berkaitan dengan pemilihan wali kota (Pilwakot) Semarang 2024.
Hasil riset menunjukkan pasangan calon (paslon) Yoyok Sukawi-Joko Santoso memiliki elektabilitas yang lebih unggul dari pasangan Agustina Wilujeng-Iswar Aminudin.
Peneliti Indoriset Strategis, Mukhlis Raya menyebut, survei ini mencakup 440 responden yang berdomisili di wilayah Kota Semarang.
Riset tersebut menggunankan metode wawancara tatap muka oleh surveyor terlatih, dengan margin of error sebesar 4,77 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
"Waktu pelaksanaan survei dari tanggal 24-28 September 2024, di mana KPU sudah menetapkan pasangan calon walikota dan wakil walikota," ujarnya pada FGD yang diadakan oleh Forum Media Online Kota Semarang di Rumah Popo, kawasan Kota Lama Semarang, Kamis 10 Oktober 2024.
Berdasarkan hasil survei, pasangan Yoyok-Joko memperoleh tingkat keterpilihan 62 persen.
Sementara itu, sekitar 20 persen responden menyatakan masih belum menentukan pilihan (undecided voters), sedangkan golput 0,5 persen yang dinilai sangat kecil.
Menurutnya, pertimbangan responden dalam memilih kedua paslon adalah berdasarkan visi-misi, pengalaman, kinerja dan karakter personal.
Sedangkan kriteria asal daerah, asal partai, gender, usia dan penampilan fisik tidak terlalu menjadi bahan pertimbangan.
Sisi lain, hasil survei ini tidak mengungkap jumlah atau persentase swing voters.
Pengamat politik Unnes, Aris Munandar menilai, jika ada pemilih yang masuk kategori swing voters, maka masih berpeluang berpindah pilihan.
"Karakter pemilih swing voters tersebut cenderung mau mencari informasi tentang visi dan misi paslon yang akan dipilih," sebutnya.
Ketua Hipmi Pesantren, Muhammad Shabiq Kamalul yang juga sebagai salah satu narasumber menilai, ada isu yang belum disinggung atau dibahas oleh kedua paslon, salah satunya terkait pencemaran lingkungan.
"Isu yang belum dibahas adalah pencemaran lingkungan. Ini sangat penting sekali untuk dikuasai oleh pasangan calon. Pasalnya isu ini berhubungan dengan mata pencaharian tertentu, misalnya petani tambak," ungkapnya.